Tadi malam setelah seharian beraktifitas diluar, tiba dirumah aku mendapati kamar mandi belum diapa-apain sama Bibi, asisten rumah tanggaku yang pulang-pergi. Padahal sebelum pergi aku sudah wanti-wanti meminta dia membersihkan kamar mandi atas dan bawah. Kejadian ini bukan sekali dua kali tapi lumayan sering. Tapi aku ga mau menyalahkan siapa-siapa karena aku butuh mandi di WC yang bersih dan kinclong, langsung aku turun tangan ngebersihin sendiri malam itu juga, walau badan lelahnya minta ampun.
Hal seperti diatas sering terjadi dalam hidup kita. Ketika suami begitu sibuk dengan karir hingga tidak pernah sempat menelpon bahkan hanya untuk say hi apalagi i love you, atau ketika kita sudah membayar mahal suatu produk dan ternyata produk itu ga sesuai dengan harganya. Or sahabat yang kita percaya ternyata membocorkan rahasia kita pada orang lain..
Kekecewaan tidak akan pernah hilang dari hidup seseorang, itu pasti. sebahagia apapun, tidak akan pernah luput dari disappointment. aku inget satu quote, bahwa hidup itu adalah bukan apa yang terjadi pada kita, tapi apa reaksi kita terhadap kejadian yang ada. What we react..
dan apa reaksi kita merupakan cerminan kedewasaan sikap dan pola pikir. Pada akhirnya itu semua yang akan menentukan.. do we happy of our choice?
Jadi gini, aku bisa saja bereaksi dengan tidak membersihkan WC td malam karena aku merasa sudah membayar gaji Bibi tiap bulan, dan itu sudah menjadi kewajiban dia. Aku pun akan menelpon Bibi dan menanyakan dengan ketus kenapa dia tidak menyikat WC serta menyuruh ia mengerjakannya besok pagi. Atau mungkin aku bisa memilih tidak menelponnya, tidak juga menyikat sendiri WCku dan akan memarahi Bibi besok pagi.
Hidup adalah pilihan, semua orang tau. ketika kamu dihadapkan pada pilihan, pasti kita akan cenderung memilih yang paling kecil resikonya dan paling besar untungnya.
Dengan aku memilih menyikat sendiri WC ku, aku sudah mendapat untung dengan kamar mandi yang bersih saat itu juga karna aku harus mandi sebelum tidur. aku juga mendapat untung dengan tetap memiliki Bibi sebagai asistenku dirumah. Mungkin kalau aku memarahinya ia tidak akan sreg dan minta resign! walaupun resiko dari pilihanku adalah badan yang capek luar biasaaa..
Bibi bukanlah orang baru dalam hidupku. ia sudah bekerja kurang lebih 3 tahun dirumah. Aku tidak ingin mempermasalahkan satu hal kecil yang kemudian akan membuat aku kehilangan dia. Karena tidak mudah mencari asisten yang jujur, pintar masak dan tidak suka berhutang seperti bibiku.
Mungkin ia sendiri sudah sangat letih sehingga ga kuat untuk menyikat WC, karena faktor usia.
Aku juga tidak akan memarahi suami karna ia tidak pernah menelpon. Perhatian bukan datang karna paksaan. Aku ingin ia melakukannya karena memang ia ingin tau kabarku, bukan karna aku yang minta ditelpon. Aku yakin ia sudah sangat sibuk di kantornya dan semua itu ia lakukan untuk aku dan anak-anak.
Sahabat dipikiran kita, orang yang diharap tidak akan pernah mengkhianati kita. tapi mereka juga adalah manusia biasa. Mungkin suatu saat aku yang ada diposisi dia, tidak sengaja membocorkan rahasia. Dengan mencoba melihat lagi apa yang telah aku dan dia lalui selama bertahun-tahun, aku tidak akan mau menukar semua itu hanya karna kesalahan kecil (yang sering dianggap besar oleh orang-orang berpikiran pendek). Aku tidak mau melupakan banyaknya kebaikan-kebaikan dia, yang bahkan kesalahannya yang pasti karena khilaf itu hanya 1% dari kebaikannya yang hampir 99%
Memaafkan itu sungguh indah dan menyehatkan jiwa. Jadi menurutku, buang deh rasa dendam dan emosi, jangan pernah mengendus-endus hal-hal kecil yang ga penting sama sekali untuk dipermasalahkan. Dont sweat small stuff! ketika kita mampu lebih legowo dan ikhlas, pasti hati juga jadi bersih dan tetap berpikir positif. Capek kan terus-terusan jadi pendendam dan strict. be flexible!
Ga semua hal sesuai keinginan dan harapan kita, so try to accept everything dan bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki. Bukan berarti juga kita jadi nrimo semua hal yaaa.. hihihi ada things yang memang harus diperjuangkan, tapi ada yang bisa ditolerir..
Ga semua hal sesuai keinginan dan harapan kita, so try to accept everything dan bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki. Bukan berarti juga kita jadi nrimo semua hal yaaa.. hihihi ada things yang memang harus diperjuangkan, tapi ada yang bisa ditolerir..
Happiness is a state of mind. mungkin aku sendiri juga orang yang masih mencari kebahagian real, tapi sungguh deh ga ada itu kebahagiaan sejati (menurutku cuma ada disurga). Kebahagiaan akan turun naik tergantung apa yang kita pikirkan.. it's all about our thought :)
then... after menguras WC, aku mandi, having my hot chocolate, reading new novel and crawling with my kiddos behind the blanket on the bed. heaven!
Komentar