sudah lama tak kulirik blog ini. mungkin selama ini aku terlalu sibuk membahagiakan orang lain hingga lupa pada kebahagiaanku sendiri. lupa untuk menuangkan keluh kesah dan memilih menyimpannya dalam hati. namun ternyata semua yang sudah kulakukan tidak berarti apa-apa. semua hilang tak. berjejak. dan disinilah aku sekarang.. nun jauh dari negaraku tercinta Indonesia.
mungkin beberapa teman yang tidak dekat dengan aku bertanya-tanya, gimana ceritanya perjalanan hidup membawaku ke Glasgow, Inggris. aku ini siapalah. dibilang kaya juga gak. tapi dianggap cukup, ya alhamdulillah. aku bukan siapa-siapa. IQku juga biasa-biasa saja. aku hanya seorang manusia bernama kiki yang sejak gadis hobinya rebahan dan mengkhayal bahwa suatu hari nanti bisa menempuh pendidikan diluar negeri. itu hanyalah satu dari begitu banyak lamunanku. pikiranku seperti tidak pernah berhenti. mimpiku tidak mengusik 'profesi' utamaku sebagai full time stay at home mom. selama belasan tahun berkhayal adalah hobiku.
jadi seorang ibu masih boleh bermimpi? loh why not? siapa yang larang? bukankah mimpi kita juga tujuan akhirnya adalah untuk membahagiakan keluarga. contohnya mimpi punya bisnis yg sukses, yang menikmati hasilnya keluarga. mimpi sekolah keluar negeri, anak-anak bisa ikut menikmati sekolah di negara tersebut. manfaatnya apa? life's experience. english mereka improved. wawasan pergaulan tambah luas dan global. pola berpikir pun menjadi lebih proaktif dan kritis. karakter terbentuk dan jadi mandiri. pendidikan di negara barat mengedepankan kritisi dan keharusan berpendapat.
mimpi aku bukanlah mimpi ke'aku'an. bukan juga mimpi yang egois. tapi mimpi yang kurancang untuk membuat masa depan aku dan anak-anakku menjadi lebih baik. prinsipku anak-anak harus lebih baik dari orangtuanya dalam segala hal. pendidikan, agama, karakter, rezeki dan kualitas hidup. semua sudah kupersiapkam begitu matang selama bertahun-tahun.
menjadi guru juga salah satu hasil 'bengong'ku. sejak gadis aku suka mengajar. saat awal kuliah aku menyambi kerja menjadi guru les di Depok. kemudian mengajar di sebuah SMP islam di Bekasi. aku suka sharing knowledge. bukan merasa lebih pinter tapi karena aku lebih dulu belajar materi yang aku ajarkan. hanya masalah siapa yang terlebih dahulu mempelajari ilmu tersebut. dengan mengajar aku merasa memberi manfaat bagi banyak orang. dengan mengajar pula aku berharap kelak meninggalkan legacy dalam bentuk ilmu ketika aku sudah berpulang. bukankah harta bisa habis namun ilmu tidak akan pernah lekang sampai kapanpun..
dua khayalan diatas kemudian aku satukan menjadi sebuah life's plan yang diam-diam aku susun path-nya. sambil tetap menjalankan peran sebagai istri, ibu, chef, supir anak-anak, manajer keuangan dan manajer rumah tangga yang jarang menggunakan jasa ART bertahun-tahun. iya, aku menjalankan semuanya sendiri. aku tidak terpaksa melakukannya. i am happy with that.
semua proses ini tidak pendek. ada pedih. luka. cibiran, ejekan, dan yang pasti tangisan. bahkan hingga saat ini proses yang kulalui pun tidak mudah. terutama karena tinggal berjauhan dengan anak. situasi pandemik dan kondisi lainnya memaksa aku mengikhlaskan anak-anak belum bisa berangkat bersamaku ke Inggris. namun akan menyusul. entah kapan. semoga ada jalan dan Allah mudahkan sehingga aku dapat berkumpul kembali dengan keluarga kecilku. Doain yah!
Komentar