Langsung ke konten utama

secret edmirer (satu dari cerpenku yg punya ending ;p )


Beep beep. Bunyi sms berulang kali. Lila sigap membuka hapenya. Itu sms dari Azka,teman satu kelompoknya dikelas Komunikasi Bisnis. Hari ini mereka akan mengerjakan tugas kelompok FGD. Mereka janjian dikampus FEUI.

“kamu dimana?” Tanya Lila melalui telepon

“aku didepan lobi gedung A” jawab Azka

“aku juga depan lobi A, pake baju apa sih?” tukas lila sambil celingak-celinguk dan matanya tampak menangkap satu sosok yang juga celingak celinguk seperti dirinya dan sedang menelpon

“ohh kamu yang baju biru yaa…” lila segera menghampiri Azka

Ini pertama kalinya mereka bertemu. Lila belum masuk kelas Komunikasi bisnis, setidaknya sampai saat ini, jadi absennya terhitung sudah 3 kali, sudah memenuhi batas maksimal untuk kelas 3 sks.  Bukan karena malas tapi ia bekerja pada perusahaan riset marketing yang sering menugaskannya keluar kota.

“Hai Azka!”

“Hai, Lila ya?”

Keduanya tersenyum dan langsung akrab dengan cepat.  Lila yang mudah bergaul tidak sulit beradaptasi dengan teman baru. Sama halnya dengan Azka. Mereka bergegas menuju perpustakaan FE untuk membahas tugas kelompok Komunikasi Bisnis.

+++++

Gadis itu. Cantik dan sangat ramah.  Aku tak mengerti kenapa begitu pertama melihatnya jantungku langsung berdebar. Ah lupakan.. itu mungkin hanya exciting karena bertemu teman baru, batinku.  Kami langsung akrab dan tertawa-tawa seperti telah lama saling kenal.

 Lila namanya. Nama yang unik dan mengingatkanku akan satu cerita dongeng tentang peri kecil yang sangat menyukai warna ungu. Peri itu juga peri terpintar diantara teman-temannya. Ah aku lupa judul dongeng yang dulu pernah kubaca diperpustakaan SDku. 

Lila mungkin sama dengan peri itu. Dari caranya bicara terlihat kalau ia gadis yang smart. Gesturenya mencerminkan kepercayaan dirinya yang kuat. Aku terkesima menatap ekspresi wajahnya yang sangat seru setiap bercerita. Apa-apaan aku ini, baru juga kenal.. umpatku dalam hati.

Aku langsung mengajak lila mulai membahas tugas kelompok kami sebelum perasaanku campur aduk tidak karuan terhadapnya.  Sabtu pagi itu, kami berdua menuju perpustakaan FEUI..

++++

Hmm.. Azka. Lumayan juga.. orangnya asik diajak ngobrol dan berwawasan luas. Tadinya aku pikir aku tidak beruntung satu kelompok kombis dengan dia, aku sudah mengincar untuk satu tim dengan Erna, yang terkenal pintar dan jago presentasi. Tapi karena aku absen terus  3 kali pertemuan berturut-turut, terpaksa dosenku memasangkan aku dengan yang juga tidak masuk. Ya si Azka ini.

Aku baru melihat dia, selama 2 semester dikampus ini kenapa cowok ini jarang kelihatan yaa.. atau memang aku yang jarang beredar. Hihihi sepertinya alasan terakhir yang benar. Sejak kerja ditempat terkutuk itu, waktuku seperti habis untuk mengabdikan diri disana hingga kuliah jadi terlantar dan sering membolos.

Si Azka ini ternyata gila novel fantasi.  Huaaaaa aku langsung teriak kegirangan, serasa menemukan teman ‘senasib’ karena selama ini tidak banyak yang memiliki kegilaan yang sama denganku. Kami langsung seseruan membicarakan The Hobbit-nya JRR Tolkien dan Harry Potter-nya JK Rowling.  Diperpus kami bukannya membahas tugas kelompok malah sibuk hahahihi. Such a nice day today is…

++++

15 November 2006

Sabtu siang yang terik. Kampus FE sepi karena tidak ada perkuliahan hari itu. Makara berdiri kepanasan ditengah kolam FE, Azka dan Lila tampak berdiri didepannya. Mereka telah selesai merampungkan poin-poin pertanyaan untuk tugas FGD Kombis.

“Azka, kapan lagi kita kerja kelompok?” Tanya Lila yang sibuk mengipas-ngipas tubuhnya karena kepanasan

“sabtu depan lagi yaa, lo ga bisa kalo hari kerja kan? Jam yg sama deh” jawab Azka

“Okay sippp see ya on next Saturday yaa! Thank u loh tadi traktiran makan siangnya hehhehe”

“hahhaha sabtu depan gantian yeee.. hahahha” tukas Azka

“Siapa takut! Hahahha ok duluan yaaa ka! Mau bareng?”

“gak la, gw masih mau keperpus, ok hati2 lo”

Lila tersenyum sambil berlalu menuju parkiran mobil. Azka menatap sosok itu hingga menghilang berbelok. Ia pun segera berlalu keperpustakaan pusat untuk menyelesaikan proyek novel terbarunya.

++++

3 Desember 2006

Hmmmm… mana ya dia.. aku membatiin mencari-cari sosok periang itu. Kenapa jam segini belum datang, apa dia mau bolos lagi? Bukankah jatah absennya sudah habis, karena sudah 3 kali bolos. Aku kenapa gelisah seperti ini yaa… entah. Sejak pertemuan pertama, aku begitu terkesan dengan dia. Lila, berulang kali nama itu terngiang-ngiang, aku jadi ingin tau bagaimana dia orangnya, apa hobinya, dimana rumahnya, apa makanan kesukaannya. Bah! Apaan sih.. baru kenal woi! Batinku dalam hati.

Nah itu dia.. sebuah siluet gadis berjilbab tiba-tiba muncul dari ujung lorong gedung A FEUI. Ketika sosok itu mendekat, aku bisa lihat dengan jelas, kecantikan wajahnya.. dengan baju warna peach dan rok ungu berpadu jilbab ungu. Hmmmm… sangat cantik dan segar..

++++

HOIIII! BENGONG! Lila tiba-tiba datang dari arah ujung lorong dan berteriak pada Azka yang langsung senyam senyum.

“tumben masuk, biasanya absen mulu” tukas Azka

Lila tertawa “Kalo msh ada jatah absen pasti gw absen lagi hahahah”

“dasar! Gimana nih tugas kelompok kita, deadline nya minggu depan bisa?”

“hmm gimana ya ka.. gw lagi banyak kerjaan dan 2 hari lagi keluar kota.. tapi gw usahain deh” kilah Lila dengan nada menyesal tapi berusaha memasang wajah memelas pada Azka

Azka tersenyum demi melihat mimic lila yang manja.

“Ok ntar gw bantuin kalo ada kesulitan” tambahnya

“huaaaa kamu baik banget kaaa.. maaciih yaaaa…” Lila berteriak kegirangan sambil mencubit-cubit lengan Azka, yang meringis kesakitan.

“Duh duh udah udah jangan siksa gw! Hayo masuk kelas nyook” Azka langsung memasuki kelas diikuti Lila ketika dilihatnya dosen Kombis sudah hadir.

+++++

Yap lagi-lagi si bos nugasin keluar kota! sebel! Rasanya udah mulai keteteran nih antara kuliah dan kerja. Masa musti bolos terus.. bisa-bisa ga boleh ikut ujian ini sih! Pulang kerja tadi langsung ke depok, ehhh ketemu si Azka didepan pintu kelas kombis. Tu anak rajin amat.. hihihi

Aku sendiri bingung mengatur waktuku, disaat tugas kuliah sudah menumpuk dan deadline kerjaan juga mengejar-ngejar. Apa aku berhenti kerja ya? Tadi Azka juga menanyakan tugas kelompok kombis.. huff boro-boro kepegang dehh.. duh aku mulai sakit perut kalo membayangkan semua itu

Tapi untung Azka baik,dia mau membantu.. entah bentuk bantuan seperti apa. Mungkin dia mau membantu mencarikan bahan, or mengerjakan 30% bagianku, hehehehe maunyaaaa!!!

++++

17 Desember 2006

Azka mengetikan beberapa huruf di laptopnya..  tadi lina salah satu muridnya di SMA meminta tolong dikoreksi terjemahannya. Kini mereka sedang membahasnya dengan chatting melalui YM.

Lina tampak antusias dengan banyak bertanya, sedangkan Azka malah sibuk melototi user name lain yang ditunggunya untuk online tapi tetap terlihat offline. Tapi tak lama, nama itu sudah menguning, artinya dia available

Azka : ‘BUZZ Azka dengan sigap menekan tuts dilappinya

Semenit.. dua menit.. lima menit kemudian, belum ada jawaban..

Lila: yoyoooooiiii

… akhirnya.. ia muncul juga dengan reply khasnya! Azka tersenyum melihat sederet huruf itu di layar.

Azka:lagi dimane buuuuu?”

Lila: sori madoriii gw lagi di terminal 2 soetta nih.. mau boarding

Azka: oh iyaa lo mau dinas ya, kemana sih?

Lila: Hongkong, 3 malam

Azka: widihhh kereen. Jangan lupa oleh-oleh yeee..

Lila: Okaaayy.. oleh-oleh pasti adaaa asal jangan lupa juga kerjain bagian gw yaa tugas kombis kiteee huahahaha

Azka: eerrrrrrrrrrgh!! :p

Lila: sip sip deh gw boarding dulu yaa.. see ya yan!

Azka: okay titi dije yee

Dan user name itu langsung off.

Beberapa muridnya masih sibuk membuzz dirinya, namun Azka sudah tidak konsen lagi. Ia terlalu terpaku pada percakapan singkat barusan.

Nun jauh di Tangerang, Lila memasuki pesawat Air Asia tujuan Jakarta CGK- Hongkong HKG yang akan take off pada pukul 20.00. Sebelum mematikan handphone, ia melirik lagi conversation history dengan Azka. Senyumnya mengembang.

++++

19 Desember 2006

Udara hongkong saat itu 15 derajat, tidak terlalu dingin bagi penduduk sana namun bagi lila sudah sangat menusuk hingga ketulang-tulangnya. Padahal ia telah mengenakan coat yang cukup tebal. Duduk sendirian di café De Nata di Baystreet 12, Kowloon, Lila menyeruput the yum cha panas. Aliran hangat mulai terasa ditubuhnya yang menggigil. Hidungnya kemudian mencium aroma ayam yang sungguh membuatnya lapar. Ia melirik kemeja disebelahnya, ternyata sumber aroma itu ada pada baked chicken rice yang tampak sangat lezat. Udara dingin seperti ini memang kerap membuat orang lapar.

Lila memanggil waiter café dan memesan menu tersebut. Urusan dengan klien sudah beres dan ia punya waktu 10 jam jalan-jalan sebelum ke airport untuk pulang keJakarta. Tapi jalan-jalan kemana.. ini bukan pertama kali baginya mengunjungi Negara ini, setidaknya dengan kedatangannya sekarang ia terhitung sudah 3 kali kesini.  Ia lebih memilih untuk membuka kembali file tugas kombisnya dan mulai mencicil sedikit demi sedikit bagiannya. Tak lupa ia membuka website prambors streaming dan memasang earphone. Ternyata yang sedang diputar adalah lagunya katy perry, the one that got away..

Iseng-iseng dibukanya google dan jemarinya mengetikan sebaris huruf, AZKA WICAKSONO.

++++

Sendirian, aku sedari jam 10 tadi pagi hingga sore jam segini masih saja ngopi dikedai kopi tersohor disalah satu mal di Jakarta selatan. Free wifi yang lumayan cepat koneksinya dan tempatnya yang cozy serta tidak bising membuatku betah berjam-jam duduk sambil membuka laptop disini. Sedari tadi juga aku berusaha mencicil tugas kombis bagianku, tapi kenapa pula aku tidak bisa konsen, dan malah googling..

Earphone ku kali ini memperdengarkan salah satu lagu kesukaanku, the one that got away-nya katy perry melalui radio streaming prambors.. kenapa jadi ingat si lila yaa..  hmm.. iseng kuketik namanya dikolom search engine yang terpampang didepanku. LILA MUTIA SANI

++++

10 Februari 2007

Buzz!

Buzz!

Lila terbangun karena bunyi dari ponselnya. Dengan beringsut malas, ia meraih android tersebut dan melirik siapa gerangan yang pagi-pagi menyapanya.. itu adalah azka, dengan senyum mengembang lila langsung bangkit dan berusaha mengambil posisi duduk yang nyaman disofa samping tempat tidurnya

Lila : Assalamualaikum pak J

Azka: :D udah bangun bu?

Lila”: udah dooong! Aya naong kang?

Azka: Masih dihongkong?

Lila: gaklah, udah dijakarta

Azka: oh kirain..

Lila: hihihi gimana tugas kita nih? Ketemuan yuk ngebahas bab terakhir

Azka: boleh, dimana enaknya?

Lila: di perpus aja yuk,biar konsen. Kalo diresto bawaannya pingin ngemil melulu :p

Azka: ok bada jumatan ya.. gw soljum dikampus aja

Lila: sip.. see ya J

Dengan riang, lila segera meraih handuknya dan bersiul-siul masuk kamar mandi. Selesai mandi, ia melongok kamar Kayla, putrinya. Wajah innocentnya tampak masih pulas tertidur, ia tak tega membangunkan putri rapunzel-nya itu. Kayla suka sekali dengan tokoh princess rapunzel sehingga kamarnya pun dipenuhi dengan barang bergambar tokoh tersebut, dari mulai seprai, sarung bantal, horden, selimut hingga karpet dan wallpaper.

Lila akan melakukan apapun untuk membahagiakan putri semata wayangnya itu. Ia kini adalah single-parent walaupun belum sah secara hukum, namun sudah 7 bulan ia dan suami pisah ranjang. Sebetulnya istilah pisah ranjang kurang tepat, karena suaminya yang super sibuk memang jarang pulang kerumah. Ditambah dengan masalah rumah tangga mereka yang kian rumit, semakin memperlebar jurang pada hubungan mereka.

Lila mencium kening Kayla sesaat sebelum ia keluar dari kamar tersebut. Ia kemudian menyiapkan sarapan dan makan siang untuk putrinya. Walaupun dirumahnya ada asisten rumah tangga, namun urusan masak tetap lila yang menghandle sendiri. Bi Enah,yang telah 6 tahun setia menemaninya lebih banyak mengurusi Kayla. Sedangkan untuk pekerjaan rumah tangga, lila mempekerjakan satu orang asisten lagi yang pulang-pergi.

“Bu, tadi bapak nelpon” sahut bi Enah

“Oh ya, bilang apa dia?” Tanya Lila sambil mengiris bawang

“nanyain Kayla aja bu”

“ohh” jawab lila datar dengan senyum tipis, ia lebih memilih menyelesaikan cepat-cepat masakannya daripada membahas lelaki yang dulu pernah mengisi hatinya itu.

Selesai memasak, ia masuk lagi kekamar Kayla dan mencium keningnya. Diraihnya kunci yaris putih, dan langsung bergegas menuju kampus FEUI.

++++

Kenapa setiap mau ketemu dia, aku jadi deg-degan begini yaa…

Aku ga cukup mengerti apa yang aku rasakan saat ini,tapi yang aku tau aku mengagumi kegigihan dia,  kepintaran dia.. setelah googling kemarin, ternyata dia adalah seorang guru SMA dan volunteer di UNICEF. Dia juga tampaknya menyukai puisi, dari blognya yang kubaca ia sering posting puisi-puisi romantis bertema senja dan pelangi.

Hmmmm…  semakin hari aku semakin bingung. Pikiranku sepertinya terpusat hanya pada dia. Padahal aku belum mengenal betul sosok itu, tapi aku merasa sudah sangat mengenal dia. Ah sok tau banget.. hari ini aku akan bertemu dia lagi di tempat biasa. Sebenernya itu alasanku saja, biar bisa ketemu.. ya tak kupungkiri aku rindu padanya. Atau ini bukan sekedar rindu?

++++

Senja yang muram, awan masih terlihat kelabu sehabis hujan, seakan belum cukup puas menumpahkan air matanya, langit tak kunjung memperlihatkan pelangi indahnya.  Duduk disana sendirian lila didepan Air mancur makara FEUI. Ia menunggu lelaki yang akhir-akhir ini selalu mengisi pikiran dan hatinya. Lelaki yang belum lebih dari 3 bulan dikenalnya namun cukup membuatnya merasa mengenalnya sudah sekian lama. Lelaki yang untuk pertama kalinya mampu membuatnya luluh dan tak kuasa menahan rindu.

Telah cukup bagi  lila untuk meyakini dirinya bahwa ia memang jatuh cinta. Bukan pada pandangan pertama. Tapi cinta yang semakin berkembang hari demi hari, yang awalnya tidak disadarinya. Ia tidak menginginkan apapun dengan cinta ini, karena ia yakin lelaki itu tidak menginginkan dirinya. Apalagi kalau ia tau statusnya saat ini. Lila hanya merasa bahagia dengan mencintainya. Itu saja.

Dari kejauhan tampak sesosok menghampirinya.. azkakah?? Dilongoknya sekali lagi dengan teliti.. ternyata bukan. Sejam ia menunggu.. dua jam… dua jam setengah… Lila masih setia menunggu dibangku kayu itu sambil membaca Pada sebuah kapal-nya NH Dini, novel yang tak pernah bosan dibacanya berulang kali, matanya sesekali memandangi air mancur yang sudah satu tahun ini diakrabinya. Lekukan koridor-koridor yang mengelilinginya dipenuhi tanaman yang membuat udara menjadi sejuk. Bau tanah basah sehabis hujan dihirupnya dalam-dalam. Ia begitu menikmati penantiannya kali ini..

 ++++

Sepucuk surat itu membuatku bimbang.  Surat yang memang kunantikan sekian lama, dengan amplop nya yang beremboss University of Lille, France.  Didalam surat itu, tertera jelas kalimat bahwa  aku lolos sebagai salah satu penerima beasiswa Master Degree Erasmus Mundus 2007, yang setahun lalu memang kuajukan. Aplikasinya yang cukup rumit, dari mulai tes TOEFL hingga belajar bahasa prancis sudah kulakoni namun setelah dinyatakan lolos, aku malah ragu..

Dia… yang membuatku enggan pergi jauh. Lila… aku tidak pernah merasakan cinta yang begitu kuatnya pada seseorang..  hmmm cinta?? Apa aku yakin ini cinta??? Tapi apa namanya kalau setiap waktu yang aku bayangkan hanya wajah dan senyum manisnya.. tutur katanya yang ceplas ceplos dan semua gerak geriknya yang apa adanya.

Namun aku harus tau diri, aku tidak mungkin memilikinya…

++++

Pukul 16.30. sudah 3 jam lebih aku menunggu. Azka janji padaku akan datang sehabis solat jumat. Mungkin dia masih dijalan, batinku menghibur diri. Tiba-tiba ada seseorang menghampiriku…

“Maaf,kamu lila ya?” suara itu, dari seorang wanita yang tidak kukenal

“iyaaa.. ada apa ya?” jawabku

“ini, ada titipan dari Azka, dia kirim email dan menyuruh saya ngeprint dan ngasih ke kamu, kebetulan saya kerja dikampus. Katanya dia ga bisa datang”

“ehmmm.. mba namanya siapa??” tanyaku tergagap diberondong pernyataan bertubi-tubi dari si mba tersebut

“saya Febi” senyumnya sambil menyodorkan tangannya padaku

Aku tersenyum dan mengucapkan terima kasih, setelah ia berlalu barulah aku beranikan diri membuka secarik kertas.. yang katanya dari Azka. Kenapa pula ia mengirimiku email.. kenapa tidak sms atau telpon.. hmmmm…

Seketika pandanganku terasa berkunang-kunang sesaat setelah membaca email itu..  aku tak yakin dengan yang kubaca. Ini pasti kerjaan isengnya Azka, dia pasti sedang mengerjaiku seperti reality shownya ashton kutcher dPunk!, aku yang sudah mulai pusing, menengok kanan kiri berharap sosok itu sedang bersembunyi disalah satu pilar bulat atau pada dinding tebal kanan kiri Makara. Tapi ia tak ada… ia memang tidak pernah ada…

Dear Lila

Selasa, 10 Februari 2007 03:16

Dari:

"Azka Wicaksono"


Kepada:

“Lila Mutia Sani”

La, sori banget yaa gw ga ngabarin.. mendadak banget nih gw harus pergi soalnya beasiswa gw ke prancis dinyatakan lulus! J sori ga datang ya, kuliah gw di MM FEUI juga terpaksa harus gw stop la..

Tugas kombis udah gw kerjain semua, terlampir disini. Nice to know you la.. salam untuk suami dan anakmu. Makasiihh untuk semuanya.. ^_*

Azka

++++

Gelap..  badanku terasa melayang.. ringan…. Berkelebat bayang kepergian azka…. sidang perceraianku…… Semuanya begitu sempurna….. kepedihanku…



Falling in love is never a decision, and we never choose who we’re fallin in love with…

++++

Sentul Maret 2012

-qq-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

curhatan subuh

26 februari 2012. minggu subuh. pukul 5.08 menurut jam yang tertera di lappi ku. aku masih berada di RS BMC sejak kamis lalu, sejak caca my princess terbaring dikamar 213 ini. Malam ini aku menjaganya sendirian dan sedari tadi belum tidur.. eh sudah sih tadi cuma 1 jam dan kemudian aku ga bisa tidur lagi.. miss my bed room at home.. sebetulnya aku paling suka jam-jam subuh begini, rasanya waktu seakan berhenti dalam keheningan. alam semesta sedang bermain cinta dan menangis bahagia. tetesan air matanya jatuh bak embun pagi disetiap helai daun. kesunyian yang sangat kunikmati. jam-jam kontemplasiku, mereview kembali hidupku. sambil dengerin kahitna (teteeuppp) dan semakin sempurna ketika suara azan subuh memanggil. btw jam segini aku nyoba lanjutin cerita pendekku tp ga berhasil. moodku lagi ga enak. gara-gara... hmm i wouldnt write dat here deh ;-) senyamannya rumah sakit tetap saja terasa ga nyaman. kamar yang aku ambil di RS ini mayan bagus. kelas suite dgn tarif sejuta/m

my fussy mind

intermezzo lagi!! hihihi.. yupss my mind has too much thoughts! it constantly keep talking and talking inside even when i look quite outside ;) akibat terlalu banyak yang dipikirin, aku jadi suka menuangkannya dlm bentuk blog diary & short story... tapi entah ya, beberapa short story yang kubikin seringnya tidak selesai. no ending. i dunno why. dun even know how to end dat. ini yang jadi masalahku hingga aku tak pernah mampu mengirim karyaku ke media cetak. karena belum selesai satu cerita, aku sudah mulai buat cerita baru gara2 ada ide baru lain lagi.. akhirnya yang lama tidak kulanjutkan.. it happened often! *sigh* biasanya aku membuatnya disela-sela waktu dirumah, diperjalanan, saat menunggu, jadi memang tidak pernah mengkhususkan waktu untuk menulis. maybe dat's the point ya, maybe i should have one day special for writing only ;) will post one of my un-finished short story yaa after this.. one day I'll continue writing it again.. i do :)

Mama

tiba2 aku jadi kangen sama mamaku.. saat aku membaca puisi ini... "a mother is the truest friend we have when trials, heavy and sudden, fall upon us when diversity takes the place of prosperity when friends who rejoice with us in our sunshine, desert us when troubles thicken around us, still will she cling to us and endeavor by her kind precepts and counsels to dissipate the clouds of darkness and cause peace to return to our hearts" (washington irving) banyak sekali yang bisa kuceritakan tentang sosok super woman yang tidak pernah lelah mengurus keenam anaknya, walaupun ditinggal suami bertahun2 untuk berlayar, menjaga anak2 sendirian, tanpa pembantu.. itulah mama. Mama adalah manusia yang terpaksa dewasa diusia dini. karena pada umurnya yg baru 2 tahun, ia telah kehilangan ibu kandungnya. Pada saat beliau masih SD, mama harus merawat adik2nya dan membantu kakekku mengurus rumah juga memasak. Bayangkan, usia yang seharusnya dipakai untuk bermain, dan bermanja2